Beberapa hari yang lalu saya melakukan instalasi aplikasi ownCloud, sebuah aplikasi untuk membangun media penyimpanan dalam jaringan berbasis komputasi awan. Seperti yang saya tulis sebelumnya, saya melakukan beberapa modifikasi pada contoh konfigurasi standar nginx untuk menjalankan ownCloud sebagai server mandiri. Modifikasi yang saya lakukan berkaitan dengan lokasi ownCloud yang berada di bawah direktori utama web server nginx.
Percobaan sebelumnya memang berhasil memunculkan antarmuka aplikasi ownCloud di web browser. Melalui antarmuka web tersebut saya dan teman-teman bisa mengunggah file atau folder tanpa kendala. Masalah baru muncul saat menggunakan program sinkronisasi desktop. Salah seorang teman protes ke saya kalau berkas-berkas PHP-nya tidak tersinkronisasi ke server. Penasaran, saya coba juga mengunggah berkas PHP menggunakan ownCloud Client, mirall, dan tidak berhasil! Wah ini, ini...
Hasil identifikasi melalui fitur debug mirall, dengan menjalankannya seperti ini: mirall --logwindow, saya dapat mengetahui bahwa sewaktu proses sinkronisasi melalui protokol webdav dari ownCloud, berkas PHP yang dikirim dari komputer saya ke server ditranslasi sebagai berkas milik ownCloud dan dikirimkan ke php-fpm untuk dieksekusi. Lha ya mana bisa wong berkas PHP tersebut dari komputer saya dan bukan milik ownCloud. Berarti ada kekeliruan dalam konfigurasi webdav dari ownCloud saya. Tentu saja ini adalah sebuah masalah besar karena teman saya yang programmer itu membutuhkan sebuah ruang penyimpanan yang bisa diakses dari internet untuk kode-kode dan dokumentasi-dokumentasi yang ia buat.